Rabu, 03 Oktober 2012

Belajar Membaca Bersama

Pembelajaran Membaca pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan. Suasana belajar harus dapat diciptakan melalui kegiatan permainan bahasa dalam pembelajaran membaca. Hal itu sesuai dengan karakteristik anak yang masih senang bermain. Permainan memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak.

Kelancaran dan ketepatan anak membaca pada tahap belajar membaca permulaan dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam meningkatkan ketrampilan membaca siswa. Peranan strategis tersebut menyangkut peran guru sebagai fasilitator, motivator, sumber belajar, dan organisator dalam proses pembelajaran. guru yang berkompetensi tinggi akan sanggup menyelenggarakan tugas untuk mencerdaskan bangsa, mengembangkan pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan membentuk ilmuwan dan tenaga ahli. Berdasarkan penelitian selama ini alokasi waktu pembelajaran membaca dan menulis di sekolah-sekolah yang salah satunya di SD, relatif lebih kecil. Hal ini berdampak pada keterampilan mereka belum maksimal sehingga setelah para siswa menamatkan jenjang sekolah, dikhawatirkan belum mampu menggunakan keterampilan berbahasa secara baik dan benar. Oleh karenanya, kami akan membahas lebih lanjut tentang pelaksanaan pembelajaran membaca di sekolah dasar.

1.2 Rumusan masalah
Sehubungan dengan latar belakang tersebut,maka masalahnya akan dirumuskan sebagai berikut yaitu
  • “Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran membaca pada siswa kelas V sekolah dasar?”
1.3 Tujuan Penuliasan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  • Untuk mengetahui proses pelaksanan pembelajaran membaca pada siswa kelas V di sekolah dasar
  • Untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Dasar TIK.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini saya sebagai penulis menggunakan metode Daftar Pustaka, mencari dari berbagai media, baik dari media elektronik maupun media cetak.

PEMBAHASAN

Pengertian membaca
  1. Anderson : Membaca adalah melafalkan lambang-lambang bahasa tulis.
  2. A.S. Broto : Membaca adalah mengucapkan lambang bunyi.
  3. Henry Guntur Tarigan : Membaca adalah proses pemerolehan pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan.
  4. Poerwodarminto :Membaca adalah melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya.
Dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses melisankan dan/atau memahami bacaan atau sumber tertulis untuk memperoleh pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulisnya.

HAKIKAT MEMBACA

Pada hakikatnya membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses, yakni mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. Proses membaca terdiri beberapa aspek, yaitu:
  • Aspek sensori,yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis.
  • Aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk menginterprestasikan apa yang dilihat sebagai simbol.
  • Aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan struktur penengetahuan yang telah ada.
  • Aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari.
  • Aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengalaman terhadap kegaiataan membaca.
TUJUAN MEMBACA

A. Secara umum, tujuan membaca adalah:
  • Mendapatkan informasi.
  • Memperoleh pemahaman.
  • Memperoleh kesenangan.
B. Secara khusus, tujuan membaca adalah:
  • Memperoleh informasi faktual.
  • Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis.
  • Memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang.
  • Memperoleh kenikmatan emosi.
  • Mengisi waktu luang.
C. Lebih lanjut Nurhadi (1987) yang mengutip pendapat Waples (1967) menuliskan bahwa tujuan membaca adalah :
  • Mendapat alat atau cara praktis mengatasi masalah.
  • Mendapat hasil yang berupa  prestise yaitu agar mendapat rasa lebih bila dibandingkan dengan orang lain dalam lingkungan pergaulannya.
  • Memperkuat nilai pribadi atau keyakinan.
  • Mengganti pengalaman estetika yang sudah usang.
  • Menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.
Hal menarik diungkapkan oleh Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan. Artinya, semakin kuat tujuan seorang dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaannya.

TEKS BACAAN

Teks bacaan, sebagai bahan pembelajaran membaca, sebaiknya memiliiki karakteristik yang jelas. Teks yang dipilih sebagai bahan bacaan yang berisikan kata0kata, kalimat, paragraf, dan tampak seperti teks yang utuh.

A. Pemahaman Kalimat
Pada saat membaca, siswa akan menemukan kalimat kompleks yang sulit dipahami sehingga mereka perlu mengetahui cara untuk memahami maknanya. Guru dapat mengatasi hal ini dengan cara:
  • Menyusun kalimat yang dipotong menjadi susunan yang benar dengan cara menemukan kata kerja, kemudian menanyakan dengan menggunakan kata tanya.
  • Menyuruh siswa mencari bagian-bagian penting dalam kalimat dengan menuliskan kembali ide penting tersebut.
  • Pola-pola organisasi paragraf, yaitu membuat daftar dari sesuatu, menerapkan sesuatu secara kronologis, perbandingan, kontras, dan sebab- akibat.
B. Tipe-tipe teks bacaan
  • Paragraf Naratif, misalnya cerita.
  • Paragraf ekspositori, isi utamanya penjelasan.
  • Paragraf ringkasan, berisi pokok-pokok uraian bacaan yang ditukis secara singkat.

TEKNIK PEMBELAJARAN MEMBACA


A. Teknik Membaca Sekilas (Skimming)
Teknik ini dilakukan pada saat orang membaca ekstensif. Bila Anda akan mencari sebuah buku di perpustakaan, mengenali isi buku secara cepat dengan cara membuka daftar isi, membaca kata pengantar, atau halaman sampul belakang, Anda hendaknya melakukan skimming.
Dalam menghadapi sebuah bacaan, Anda harus memperlakukannya sesuai dengan maksud Anda. Jika fakta dan detail tidak Anda perlukan, lompati bagian tersebut. Cara membaca yang hanya untuk mendapatkan ide pokok ini disebut skimming.

Skimming bukan sekadar menyapu halaman buku, melainkan suatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, untuk mendapatkan berbagai tujuan, misalnya:

  • Mengenali topik bacaan.
  • Mengetahui pendapat orang.
  • Mendapatkan bagian penting yang kita operlukan tanpa membaca seluruhnya.
  • Mengetahui organisasi tulisan, urutan ide pokok.
  • Penyegaran.

B. Teknik Membaca Memindai (Scanning)
Scanning adalah suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain. Jadi, langsung ke masalah yang Anda cari, yakni fakta khusus atau informasi tertentu. Kegiatan ini harus dilakukan secara cepat dan akurat.

C. Teknik SQ3R
Dua teknik membaca yang diungkap di atas lazimnya digunakan dalam membaca cepat. Berikut ini, kita akan membahas teknik SQ3R yang biasa dipakai dalam membaca pemahaman. SQ3R merupakan teknik membaca yang terdiri atas lima langkah: Survey, Question, Read, Recite, dan Review. Secara lengkap tapi singkat kelima langkah dalam SQ3R dijelaskan berikut ini.

  • Langkah 1: S-Survey.

Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membaca secara lengkap untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum. Anda bisa melihat-lihat judul, subjudul, dan sebagainya.

  • Langkah 2: Q-Question.

Pada saat survey, Anda juga dapat mengajukan pertanyaan tentang isi bacaan, misalnya dengan mengubah judul atau subjudul menjadi kalimat tanya. Anda bisa menggunakan kata siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.

  • Langkah 3: R-Read.

Setelah melakukan survey dan mengajukan pertanyaan, barulah Anda membaca keseluruhan bahan bacaan. Jadi, membaca merupakan langkah ketiga. Baca bagian demi bagian sambil Anda mencari jawaban atas pertanyaan yang telah Anda lakukan pada langkah ke-2. Pada tahap ini, konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokok dan detail penting.

  • Langkah 4: R-Recite.

Setiap selesai membaca subjudul, berhentilah sejenak. Coba jawab pertanyaan atau sebutkan hal-hal penting bagian tersebut. Bila perlu, buat catatan seperlunya. Bila belum paham, ulangi membaca bagian tersebut sekali lagi.

  • Langkah 5: R-Review.

Setelah selesai membaca seluruh bahan. Ulangi untuk menelusuri kembali judul, subjudul, dan bagian-bagian penting lainnya. Langkah ini berguna untuk membantu daya ingat, memperjelas pemahaman, dan juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang terlewatkan.

STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA

A. Kegiatan Prabaca
Dimaksudkan untuk menggugah perilaku siswa dalam penyelesaian masalah dan motivasi penelaahan materi bacaan.

  1. Gambaran Awal : Berisi informasi yang berkaitan dengan isi cerita, dapat meningkatakan pemahaman.
  2. Petunjuk untuk melakukan antisipasi : Berisi pertanyaan- pertanyaan deklaratif, yang sebagian mungkin ada yang tidak benar, berkaitan dengan materi yang akan dibaca.
  3. Pemetaan sematik : Memperkenalkan kosakata yang akan ditemukan dalam bacaan dan dapat mengunggah skemata yang berkaitan dengan topik bacaan.
  4. Menulis sebelum membaca : Siswa menulis pengalaman pribadi yang relevan, dapat membantu siswa lebih terlibat dalam kegiatan membaca.
  5. Drama/ Simulasi : Guru dapat menggambarkan situasi yang berkembang dalam cerit dan dapat membiarkan siswa menyelesaikan masalah yang ada dalam cerita.
B.  Kegiatan inti membaca

  1. Strategi metakognitif : Metakognitif ini meliputi cara terjadinya berpikir. Metakognitif berkaitan dengan pengetahuan seseorang atas penggunaan intelektual otaknya dan usaha sadarnya dalam memonitir atau mengontrol penggunaan kemampuan intelektual tersebut.
  2. Cloze Procedure : Digunakan untuk meningkatkan pemahaman dengan cara menghilangkan sejumlah informasi dalam bacaan dan siswa diminta untuk mengisinya.
  3. Pertanyaan pemandu : Digunakan untuk meningkatkan pemahaman. Siswa dilatih untuk mengingat fakta dengan cara mengubah fakta itu menjadi pertanyaan mengapa.
C. Kegiatan Pascabaca
Kegiatan dan strategi setelah membaca membantu siswa mengintegrasikan informasi baru kedalam skemata yang telah ada. Dapat memperkuat dan mengembangkan hasil belajar yang telah diperoleh.

  1. Memperluas kesempatan belajar
  2. Mengajukan pertanyaan
  3. Mengadakan pameran visual
  4. Pementasan teater aktual
  5. Menceritakan kembali
  6. Penerapan hasil baca

TEORI PENGAJARAN MEMBACA
Membaca Teknik

Pengajaran membaca yang bertujuan untuk kelancaran membaca. Pada kegiatan ini guru harus memperhatikan lafal kata, intonasi frase, intonasi kalimat, serta isi bacaan tersebut.pengajaran membaca tenik mencakup dua hal, yaitu pengajaran membaca dan pengjaran membacakan. Pengajaran membaca yaitu aktivitas membaca untuk keperluan pembaca dan pendengar. Sedangkan pengajaran memcakan yaitu si pembaca melakukan aktivitas tersebut lebih banyak ditujukan kepada orang lain.

Perbedaan membaca teknik dan membaca dalam hati:

  • Membaca teknik sudah dapat dimulai ketika anak-anak masih duduk di kelas satu.
  • Membaca dalam hati baru dapat dimulai pada anak-anak sekolah dasar yang telah duduk di kelas tiga.
  • Membaca dalam hati disiapkan untuk kelompok orang-orang yang telah dewasa atau orang2 yang sudah tua
  • Membaca dalam hati diberikan pada siswa yang masih dalam taraf belajar karena terbuka lebar dalam pembetulan lafal,intonasi,jeda oleh guru.
  • Membaca dalam hati yang aktif bekerja adalah mata dan ingata
  • Membaca teknik disamping mata dan ingatan masih ditambah lagi satu sarana yaitu mulut sebagai penghasil suara.
  • Frekuensi ( jumlah) pemberian pelajaran membaca dalam hati semakin tinggi kelas yang diduduki oleh anak-anak semakin banyak diberikan. Sebaliknya dengan pemberian pelajaran membaca teknik semakin tinggi kelas yang diduduki oleh anak-anak semakin berkurang.
  • Membaca teknik dapat dilakukan untuk kepentinga orang lain, seperti guru, kawan, kelompok dan sebagainya. Juga diri sendiri. Membaca dalam hati hanya untuk kepentingan pembaca sendiri.
  • Perolehan bacaan bacaan lebih banyak yang dilaksanakan dengan membaca dalam hati daripada yang dilaksanakan dengan pembaca teknik.

Keterampilan yang harus dimiliki pembaca:

  • Dapat mengucapkan kata-kata bahasa Indonesia secara tepat.
  • Menguasai tanda baca.
  • Dapat membaca tanpa terbata-bata.
  • Volume suara yang teratur.
  • Kecepatan membaca yang teratur.
  • Memahami bahan bacaan.
  • Percaya diri.

Membaca dalam hati

Kegiatan membaca untuk menangkap pokok-pokok pikiran dari bahan bacaan. Bertujuan untuk mendapatkan informasi dari suatu bacaan dengan memahami isi bacaan secara tepat dan cermat. Jenis membaca ini, melibatkan dua sarana yaitu mata dan ingatan. Cara yang ditempuh untuk memperkecil kelemahan yang biasa dilakukan oleh anak-anak sekolah dasar:
A. Anak-anak disuruh mempercepat bacaan. Dengan cara ini anak-anak yang makin tidak kedengaran suaranya yang mendapat bacaan lebih banyak; sedangkan anak yang semakin keras menyuarakan bacaannya akan memperoleh hasil semakin sedikit.
B. Untuk menghindarkan anak-anak bohong, guru dapat menguji kebenaran membaca mereka dengan memberikan beberapa pertanyaan yang sifatnya ingatan dari bacaan tersebut.

Keterampilan yang harus dimiliki oleh pembaca:

  • Bacaan dilaksanakan tanpa ada suara dan tanpa gerakan bibir.
  • Bacaan dilaksanakan tanpa adanya gerakan kepala dan gerakan jari.
  • Tidak memikirkan isi bacaan.
  • Pembaca memahami isi bacaan dilakukan secara diam atau dalam hati.
  • Khusus untuk krlas IV, sedikitnya sanggup membaca 180 kata dalam satu menit.
  • Berkonsentrasi baik fisik maupun mental.
  • Pembaca dapat mengungkapkan kembali isi bacaan.

Membaca bahasa

Memiliki kesamaan dengan membaca dalam hati. Bertujuan untuk memahami seluk beluk bahasa Indonesia dan dapat menerapkannya dalam berbagai bentuk bahasa dan berbagai situasi. Dari pelajaran membaca bahasa, siswa diharapkan akan bertambah wawasannya dalam hal:

  • Pengetahuan kosa kata bahasa Indonesia.
  • Pengetahuan yang menyangkut tata bentukan kata (morfologi).
  • Pengetahuan yang menyangkut tata kalimat bahasa Indonesia (Sintaksis).
  • Pengetahuan menyangkut masalah tata tulisan bahasa Indonesia.
  • Dapat menanggapi dan menganalisis informasi yang tersusun oleh beberapa kalimat kemudian membentuk suatu wacana.

Membaca pustaka

Kegiatan membaca untuk menambah informasi beberapa bidang ilmu pengetahuan yang tidak diperoleh di sekolah, mengembangkan wawasan anak-anak, memberi selingan kepada anak dari bacaan yang berat, dan menikmati keindahan bacaan. Adakalanya guru berhalangan hadir untuk mengajar, untuk mengatasi hal itu, di sekolah diberi mata pelajaran membaca pustaka.
Membaca cepat

Bertujuan agar siswa dalam waktu yang sikat dapat membaca secara lancar dan dapat memahami isinya secara tepat dan cermat. Kegiatan ini dilakukan tanpa bersuara.untuk kelancaran membaca, guru terlebih dahulu menerangkan kata-kata yang diperkirakan belum diketahui siswa serta ungkapan-ungkapan baru.

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian guru:

  1. Perlu adanya suasana lingkungan yang tenang.
  2. Anak dilatih mempercepat sasaran pandangan mata, sehingga dalam waktu yang pendek dapat menjangkau deretan kata yang maksimal.
  3. Anak dibiasakan atau dilatih jangan sampai mengeluarkan suara sewaktu membaca cepat.
  4. Guru melatih siswa mencari inti bacaan tidak terletak pada kata-kata, frase, atau kalimat tetapi seandainya atau paling kecil pada paragraf.
  5. Siswa agar dilatih meningkatkan perolehan jumlah kata dalam waktu yang telah ditentukan.

Membaca Indah

Membaca indah sering juga disebut dengan membaca emosional karena berkaitan dengan keindahan atau estetika yang menambah emosi atau perasaan dari pembaca atau pendengarnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran ini adalah siswa dapat memperoleh suatu keindahan yang sumbernya bahasa atau keindahan yang bersumber bacaan.

Bahan Pelajaran Membaca Indah
Bahan yang dapat diginakan untuk pengajaran membaca indah ialah puisi, prosa lirik, prosa lingkungan kesusastraan, bacaan-bacaan biasa yang berupa dialog, komik dan dapat juga berupa drama.